Semua manusia menginginkan Tuhan, tapi bertengkar seperti iblis yang menghindari penyatuan
Mengurangi sifat egois dan belajar mencintai, itulah sesungguhnya misi manusia di sini. Kedua hal tersebut saling berkaitan. Semakin hilang sifat egois maka kemampuan mencintai orang lainpun semakin besar. Dalam pengembangan jati diri manusia, inilah yang terus diasah. Bersifat paradoksial memang, sebab manusia terlahir telah belajar mempersepsi dunia diluar sana yang terpisah dengannya. Bagi bayi, hanya ada dua kategori: aku dan bukan aku. Perjuangan untuk melawan sifat bawaan inilah menjadikan jalan spiritual terasa special sekaligus berisi ketidakmungkinan yang besar bagi yang meragukannya. Betapa tidak, mengubah persepsi bawaan membutuhkan daya juang yang tinggi dan kesabaran di dalam kesabaran.