Duka cita mengantarkan manusia untuk kembali merenungi hidup. Bahwa tidak semua akan berjalan sesuai kehendak. Beberapa penulis berkata: “The best spiritual incentives are obstacles, problems, sufferings”. Bonus dan hadiah spiritual terbaik adalah halangan, masalah, penderitaan. Tidak ada pertumbuhan spiritual tanpa rintangan. Rintangan bukan membangun tembok tinggi untuk menghadang kehidupan, tapi meluaskan jiwa agar bisa menerima. Seperti samudra yang menerima apapun yang dibawa dari sungai. Jutaan ton bangkai tak mengubah kadar samudra, tetap seperti itu. Melayani selamanya.
Kehidupan para nabi pun tidak sunyi dari dukacita. Pengusiran, pengingkaran bahkan terror pembunuhan menjadi santapan sehari-hari. Ini lah yang membuka cahaya hingga ajaran mereka diingat seusia dunia. Maka, dalam ajaran para pejalan Tuhan, mereka senantiasa berbisik: dalam duka cita ada Tuhan. Jika menanggapi duka cita dengan panasnya api kemarahan, tamu kehidupan yang akan datang akan terbakar. Di semua jalan menuju Tuhan, semua akan menemukan tanjakan kepedihan. Ikhlas menjalani, akan mejadikan kepedihan sebagai amplas yang menghaluskan budi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan Share