Pages

Senin, 03 November 2014

Hujan dan cahaya



Ada cerita tentang segerombol kelana terjebak di gurun tandus tak berpenghuni. Pada suatu malam hujan pun turun, lebat sekali. Selagi hujan mencecar, sedemikian gelap juga menyambut. Seperti sedang saling mengikat janji, guntur dan kilat menegakkan tarian kosmik dalam sahutan demi sahutan. Segerombol kelana berani dalam ketakutannya sekaligus takut dalam keberanian. Mereka berlari-lari seperti mengejar yang tak tergapai. Dalam keyakinan yang nyata, petir sedang mengancam hidup mereka.



Gelapnya bumi serupa tembok kekafiran dimana orang munafik dipaku di situ. Hujan adalah penyejuk yang menghidupkan hati yang serupa bumi tandus diguyur hujan. Guntur berupa ancaman dari ayat-ayat suci, kilat bagai setitik keyakinan dalam penyaksian. Setiap kali kilat menerangi, jalan pendek terang membentuk formasi jalan di hadapannya. Namun saat kilat menghilang, mereka tersandung-sandung di terjalnya batu-batu kehidupan. Penggambaran tentang keguncangan psikologis orang Munafik seperti ini di temukan di Q.S al-Baqarah:19

“Perumpamaan orang munafik itu, seperti curah hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya karena takut mendengar gelegar petir dan takut akan kematian…”

Tapi ada cahaya-cahaya yang meniadakan bekas-bekas kegelisahan. Bukan kilat yang datangnya menakutkan. Kelembutan yang memformat jalan terang. Cahaya kepastian yang menghilangkan keraguan, hasutan, keingkaran, dan sifat rendah lainnya. Ketiadaan cahaya-cahaya kepastian akan meniadakan bekas kepuasan indrawi. Yakni cahaya makrifat yang berjalan di hadapan para pejalan hingga ke pencerahan. Sorotan cahaya menghasilkan warna yang berbeda tapi dari dari sumber yang sama.

Inilah tentang hujan dan cahaya dari ketinggian langit yang berbeda-beda dampaknya. Diisyaratkan dengan sangat indah oleh Allah dalam beberapa tempat di dalam al-Quran. Sebagaimana hujan merupakan rahmat yang menghidupkan bumi yang mati. Sebagaiaman cahaya adalah penerang jalan ke pencerahan, seperti itulah manusia-manusia terbimbing yang menemukan kehidupan dari cahaya-cahaya petunjuk. Tapi bagi sang Munafiq, cahaya dan hujan adalah siksaan dan ketakutan. Sebab Allah masih menutup rapat pintu hati mereka.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan Share